Puri Agung Pemecutan merupakan istana Raja Badung yang didirikan pada tahun 1686. Pada mulanya, Puri Pemecutan berada di sebelah barat lokasi Puri Agung Pemecutan saat ini. Pemindahan lokasi Puri Pemecutan ini terjadi pasca-Perang Puputan Badung, 20 September 1906. Dikarenakan puri yang lama hancur dan dikuasai Belanda. Nama Pemecutan, berdasarkan cerita lisan masyarakat di Kota Denpasar, berasal dari kata pecut. Kyai Ketut Pemedilan atau Kyai Macan Gading yang merupakan pendiri Puri Pemecutan disebut-sebut memiliki keahlian memainkan pecut (cemeti). Hingga kini, pecut menjadi lambang kebesaran keluarga besar Puri Pemecutan.
Di simpang empat depan Puri Agung Pemecutan berdiri patung I Gusti Ngurah Agung Pemecutan alias Ida Tjokorda Pemecutan IX yang tengah ditandu empat prajurit. Ini merupakan visualisasi dari sosok Ida Tjokorda Pemecutan IX yang gugur dalam perang Puputan Badung, 20 September 1906 bersama Raja Denpasar, I Gusti Ngurah Made Agung atau dikenal dengan sebutan Tjokorda Mantuk ring Rana.
Sebagaimana catatan Belanda, Puri Pemecutan direbut pasukan Belanda pada sore hari setelah beberapa jam sebelumnya berhasil menguasai Puri Denpasar. Ida Tjokorda Pemecutan IX bersama Raja Denpasar, I Gusti Ngurah Made Agung gugur membela kedaulatan, harga diri rakyat, dan Kerajaan Badung.
Source Cover Image: Denpasar Tourism
Source Instagram: laxmiii_sbdr